Tentang Batu Permata dan Batu Akik

Batu permata  merupakan campuran dari unsur-unsur mineral sama pula dengan batu akik lainnya. Setiap mineral yang dapat membesar tanpa gangguan akan memperkembangkan batu kristalnya yang khas, yaitu suatu wajah lahiriah yang di hasilkan struktur kristalen (bentuk kristal). Ada mineral dalam keadaan amorf, yang artinya mempunyai bangunan dan susunan kristal sendiri (kaca dan opal). Tiap-tiap pengkristalan akan makin bagus hasilnya jika berlangsungnya proses itu makin tenang dan lambat. 

Mineral sendiri bisa diartikan sebagai suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Proses pembentukan kristal tersebut memakan waktu yang cukup lama hingga menjadi kristal dengan tingkat kekerasan. 

Salah satu mineral penting yang sering digunakan sebagai bahan hiasan adalah Kristal yakni sebuah benda yang homogen, berbentuk sangat geometris dan atom-atomnya tersusun dalam sebuah kisi-kisi kristal, karena bangunan kisi-kisi kristal tersebut berbeda-beda maka sifatnya juga berlainan. kristal dapat terbentuk dalam alam (mineral) atau di laboratorium. 

Ada 32 macam gelas kristal yang di persatukan dalam 6 sistem kristal, yaitu : 

- REGULER, Kubus atau ISMETRIK ketiga poros sama panjang dan potongan tegak lurus satu sama lain (contoh : intan, pirit, batu garam)
- TETRAGONAL (berbintang empat) ketiga poros tegak lurus satu sama lain, dua poros sama panjang sedangkan poros ketiga berbeda (contoh : Chalkopirit, rutil, zircon)
- HEKSAGONAL (berbintang enam) Hablur ini memiliki empat poros, tiga poros sama panjang dan terletak dalam suatu bidang, bersilang dengan sudut 120 derajat (60 derajat), tetapi poros ke empat tegak lurus atas bidang itu panjangnya berbeda (contoh : apalit, beryl, korundum)
- ORTOROMBIS (irisan wajik) ketiga poros tidak sama panjang, dua poros berpotongan siku-siku dan poros ketiga memotong miring bidang kedua poros tadi (contoh : berit, belerang, topaz)
- MONOKLIN (miring sebelah) ketiga poros tidak sama panjang, dua dari porosnya berpotongan sorong dan poros ketiga tegak lurus atas kedua poros tadi (gips, muskovit, augit)
- TRIKLIN (miring, ketiga arah) ketiga poros tidak sama panjang dan berpotongan serong satu sama lain (albit, anortit, distin)

0 comments :

Posting Komentar